Peneliti Australia Temukan Bukti Rokok Elektrik Mengandung Pestisida dan Bahan Berbahaya Lain

Salah satu penambah rasa utama yang banyak digunakan perokok elktrik adalah benzil alkohol. Bahan ini ditemukan di 42 sampel, dalam beberapa kasus, pada tingkat yang sangat tinggi.
"Efeknya pada saluran pernapasan atau pada paru-paru belum diketahui pada tahap ini," jelasnya.
Temuan lainnya yaitu bahan kimia perasa vanila yang disebut etil vanillin, yang ada di 59 sampel pada tingkat yang cukup tinggi.
Vaping juga memiliki koil pemanas logam yang memanaskan cairan, yang menurun seiring waktu penggunaan.
Koil pemanas ini terbuat dari logam berat dengan kandungan kromium, nikel dan besi.
Profesor Alexander mengatakan wadah plastik yang menampung cairan rokok elektrik juga rusak seiring dengan waktu.
"Perokok mungkin saja menghirup mikroplastik juga," katanya.
Ketika bahan kimia dipanaskan — seperti yang terjadi dalam proses vaping — struktur kimianya berubah.
Inilah sejumlah bahan-bahan berbahaya bagi tubuh yang ditemukan pada rokok elektronik atau vaping dari penelitian terbaru di Australia
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan