Peneliti Kimia ITB Klaim Temukan Obat GBS
Anton: Negara Salah Menangani Pasien
Rabu, 10 Agustus 2011 – 12:14 WIB

Tissa Trinovia, salah satu penderita Guillian Barre Syndrome (GBS) saat dirawat di RS Dharmais Jakarta. Foto: Afni Zulkifli/JPNN
JAKARTA- Peneliti di Institute Tekhnologi Bandung (ITB), Anton Hartomo mengatakan pemerintah sedang melakukan kesalahan besar dalam menangani penderita Guillian Barre Syndrome (GBS). "GBS ini memang unik, pemerintah selalu mengatakan menyerang sistem imun padahal ini juga akibat macam-macam antibiotik yang masuk ke pasien. Jadi saya kasihan saja dengan pasien. Saya sarankan untuk mencoba pengobatan air perak yang saat ini telah kami temukan," kata Anton.
"Saya terus membaca perkembangan kasus GBS di media-media. Kalau setiap ada pasien hanya diberi obat dan penanganan yang salah, negara bisa habis miliaran. Saya yakin, GBS ini sudah banyak dan akan semakin banyak di Indonesia," kata Anton pada JPNN, Rabu (10/8).
Baca Juga:
Anton yang merupakan mantan pengurus Himpunan Kimia Indonesia dan pendiri jurusan Kimia di Institut Tekhnologi Surabaya (ITS) ini mengatakan bahwa GBS bisa diobati dengan pengobatan alternatif bernama air perak. Pengobatan ini diklaim lebih ampuh daripada memasukkan berbagai antibiotik yang justru semakin merusak sistem syaraf dan motorik pasien GBS.
Baca Juga:
JAKARTA- Peneliti di Institute Tekhnologi Bandung (ITB), Anton Hartomo mengatakan pemerintah sedang melakukan kesalahan besar dalam menangani penderita
BERITA TERKAIT
- Momentum Hari Buruh, MS Glow Beri Program Khusus untuk Pekerja
- Deep and Extreme Indonesia 2025 Digelar, Pencinta Olahraga Outdoor Wajib Hadir
- Tampil di Ajang Paris Fashion Show, Evelyn Witono Putri Gandeng Bejo Jahe Merah
- Nutriflakes Ajak Perempuan Aktif Bergerak dan Bebas GERD
- Bobby, Kucing Presiden Prabowo Jadi Juri di Petfest Indonesia 2025
- 3 Manfaat Kulit Jeruk, Bantu Jaga Kesehatan Jantung