Penelitian Menunjukkan Australia Lebih Memerhatikan Hewan Ketimbang Anak-anak Saat Situasi Darurat

Penelitian Menunjukkan Australia Lebih Memerhatikan Hewan Ketimbang Anak-anak Saat Situasi Darurat
Para orang tua tidak memiliki cukup informasi dan kebutuhan mereka diabaikan saat situasi darurat, ujar para pakar. (Supplied: Sean Rainey)

"Ada informasi tentang cara merawat anjing … informasi tentang tangki air … informasi soal asbestos, tapi tak ada informasi yang ditujukan untuk para keluarga yang punya anak kecil," ujarnya.

"Tidak ada yang memberi tahu para keluarga ini bagaimana mereka bisa melewati satu atau dua minggu ke depan dengan keluarga muda mereka."

Asisten profesor dari School of Nursing and Midwifery di Western Sydney University, Karleen Gribble, mengatakan Australia tertinggal untuk urusan seperti ini.

"Saya memutuskan untuk melakukan audit saya sendiri … dan dapat melihat semua negara bagian dan teritori dan rencana mereka, serta panduan nasional dan menunjukkan kami benar-benar tidak memiliki perencanaan untuk anak-anak," katanya.

"Faktanya, kita memiliki perencanaan yang lebih baik untuk hewan daripada apa yang kita lakukan untuk anak-anak."

Kesepakatan yang diabaikan?

Sebuah studi tahun 2019 yang dilakukan oleh Dr Gribble menunjukkan kata "binatang", "hewan peliharaan" dipakai lebih dari 2.300 kali dalam perencanaan dan panduan di seluruh negara bagian di Australia, sedangkan kata bayi atau balita disebut 124 kali.

Dr Gribble mengatakan sebagai anggota Majelis Kesehatan Dunia, Australia sudah menyetujui rencana internasional yang memerlukan perencanaan darurat yang memadai untuk bayi dan anak kecil.

"Pada tahun 2010, Majelis Kesehatan Dunia memberikan suara untuk mendukung serangkaian perencanaan tertentu … dan mengatakan negara-negara perlu mengembangkan perencanaan di sepanjang garis pedoman ini," katanya.

Studi menunjukkan kebutuhan para orangtua dengan anak-anak masih kecil seringkali diabaikan saat situasi darurat terjadi di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News