Penembak Ketua Majelis Taklim di Tangerang Pakai Senjata Pabrikan

Penembak Ketua Majelis Taklim di Tangerang Pakai Senjata Pabrikan
Jajaran Polda Metro saat menunjukkan barang bukti kasus penembakan ketua majelis taklim di Tangerang, Banten. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

Penembakan kepada ketua majelis taklim itu dilatarbelakangi motif dendam pelaku M terhadap korban A yang merupakan pria berprofesi paranormal.

Dendam itu muncul saat M mengetahui korban menyetubui istrinya pada 2010.

Saat itu, istri M berobat kepada A dengan pemasangan susuk.

"Saat itu, yang terjadi adalah korban (istri M) disetubuhi," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (28/9).

Namun, tersangka M baru mengetahui istrinya disetubuhi oleh A pada 2012 atau dua tahun setelah kejadian.

Istri M pun mengakui dirinya telah disetubuhi di rumah korban dan di salah satu hotel kawasan Tangerang.

Lantas, dendam A makin menjadi-jadi saat mengetahui kakak iparnya juga pernah disetubuhi pada 2015.

"Ini yang membangkitkan motif. Pelaku sudah tenang, dipicu lagi kakak iparnya yang diduga kuat juga memiliki hubungan khusus dengan korban," kata Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Polisi menyita sepucuk senjata api berkaliber 32 yang dipakai salah satu pelaku penembakan ketua majelis taklim berinisial A di Pinang, Kota Tangerang, Banten.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News