Penembakan Massal di Amerika Serikat, 2021 Paling Berdarah
jpnn.com - Seorang pria bersenjata melancarkan tembakan di sebuah sekolah dasar di South Texas pada Selasa (24/5) hingga menewaskan 14 murid dan satu guru, kata Gubernur Texas Greg Abbott.
Sang tersangka pelaku tewas dalam penembakan itu, yang terjadi siang hari di Robb Elementary School di Kota Uvalde, Texas, sekitar 130 kilometer sebelah barat San Antonio.
Aksi maut tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian penembakan massal yang sangat mengejutkan.
Amerika Serikat pada 2021 mengalami 61 insiden "penembak aktif". Angka itu meningkat tajam dari tahun sebelumnya dan yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir ini, menurut laporan FBI pekan ini.
Berikut daftar penembakan massal beberapa dekade terakhir:
- BUFFALO, 14 Mei 2022 - Seorang pria kulit putih bersenjata membunuh 10 warga kulit hitam di sebuah pusat perbelanjaan dalam serangan yang bermotif rasisme. Pria tersebut dikenai dakwaan dan masih disekap di penjara tanpa kemungkinan mendapat pembebasan sementara dengan jaminan.
- NEW YORK CITY, 12 April 2022 - Dalam salah satu serangan paling parah dalam sejarah sistem transportasi New York, 23 orang terluka ketika seorang pria berusia 62 tahun mengaktifkan sebuah bom asap serta mengeluarkan tembakan di sebuah stasiun kereta bawah tanah. Tersangka pelaku ditangkap keesokan harinya.
- OXFORD, 30 November 2021 - Empat siswa tewas dan tujuh orang terluka ketika seorang remaja melancarkan tembakan di sebuah sekolah menengah atas di Oxford, Michigan.
Tragedi berdarah di Kota Uvalde, Texas, yang menewaskan belasan murid SD kemarin adalah insiden penembakan massal terbaru di Amerika Serikat
- Biden Jawab Kecurigaan soal Tragedi Jembatan Ambruk di Baltimore
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Rusia Berduka, Putin Tetapkan 24 Maret Hari Berkabung Nasional
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Amerika untuk Pertama Kalinya Mentransplantasikan Ginjal Babi
- Beijing Peringatkan Amerika Tidak Ikut Campur Konflik Laut China Selatan