Penembakan Wartawan di Sumut Tidak Bisa Diterima, Polisi Didesak Segera Ungkap Pelaku

Penembakan Wartawan di Sumut Tidak Bisa Diterima, Polisi Didesak Segera Ungkap Pelaku
Penyidik Kepolisian melakukan olah TKP kasus penembakan yang menewaskan Mara Salem Harahap, wartawan di Simalungun, Sabtu (19/6). Foto: dok sumutpos.co.

jpnn.com, JAKARTA - Penembakan yang menewaskan Mara Salem Harahap (Marsal), wartawan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), memantik reaksi sejumlah pihak.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendesak polisi mengungkap motif dan mengusut tuntas kasus penembakan itu.

"Saya mengutuk keras kejadian pembunuhan terhadap insan pers yang dialami Marsal. Kejadian tersebut sangat tidak bisa diterima. Saya mendesak Polda Sumut untuk mengungkap pelaku serta motif dari pembunuhan tersebut," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/6).

Dia mengatakan pers adalah pilar keempat dari demokrasi sehingga segala tindakan yang tujuannya membungkam kebebasan pers, sangat tidak bisa diterima di negara demokrasi seperti Indonesia.

Sahroni meminta jajaran Polda Sumut untuk secara serius dan tegas menyelidiki terhadap kematian Marsal dan pengungkapan motif pembunuhan ini sangat penting mengingat profesi Marsal sebagai jurnalis.

“Publik tentunya menunggu dan ingin tahu, apakah pembunuhan ini terkait dengan pemberitaan yang diliput Marsal atau karena hal lain? Karena itu saya mendesak Kapolda Sumatera Utara mengungkap kasus tersebut seterang-terangnya dan kami di Komisi III akan terus memantau," ujarnya.

Anggota DPR asal DKI Jakarta itu mengatakan aksi-aksi intimidasi hingga pembunuhan yang mengusik rasa aman terhadap jurnalis sering kali terjadi.

Hal itu menurut dia, tentu tidak bisa dibenarkan dan diperlukan campur tangan aparat dalam meningkatkan pengamanan terhadap jurnalis.

Polda Sumut diminta untuk secara serius dan tegas menyelidiki penembakan terhadap wartawan Mara Salem Harahap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News