Penerapan ESG dari PTVI Harus Jadi Contoh Perusahaan Lain

Penerapan ESG dari PTVI Harus Jadi Contoh Perusahaan Lain
Penerapan prinsip Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) yang sudah dijalankan PT Vale Indonesia mendapat apresiasi. Foto: Dok PTVI

"Misalkan, tidak berkomitmen ya pasti ada pelanggaran dari perusahaan dan harus kena sanksi di luar bahwa perusahaan itu memikirkan efisiensi dana," ungkapnya.

Tenti menyebut meski suatu perusahaan mengedepankan efisiensi, tetapi jangan sampai mengabaikan prinsip ESG. Pemerintah, kata Tenti, harus memastikan kesejahteraan masyarakat harus menjadi perhatian dan nomor satu.

"Karena fungsi negara adalah menyejahterakan dan melindungi rakyatnya. Kalau negara tahu bahwa ada yang tidak taat maka harus tegas dan berikan sanksi banyak bentuk sanksi yang bisa diambil," ucap Tenti.

Seperti diketahui, proses transisi energi sedang berlangsung, dengan mengedepankan energi bersih. Hal itu sudah mulai dilakukan oleh PT Vale Indonesia. Di sisi lain, beredar kabar dalam upaya divestasi MIND ID kepada PT Vale nantinya penggunaan energi batu bara dalam proses produksi masih menjadi opsi yang diambil.

"PT Vale sudah cukup baik menerapkan ESG, tetapi jika memang akan dikembalikan kepada batu bara maka ada kemunduran, itu motivasinya apa? IDEA menilai harusnya konsisten sehingga jadi contoh perusahaan lain," ungkap Tenti.

Tenti menilai saat ini penerapan prinsip ESG di Indonesia masih mendapatkan rapot merah. Terlebih lagi, kata dia, transisi energi belum lama dan implementasi di Indonesia sudah terlambat.

"Saat energi fosil sudah mulai menipis baru ngomong EBT dan transisi energi karena beberapa masih bergantung pada fosil," katanya.

Dia menyebut dengan situasi itu maka persoalan penerapan ESG harus serius ditangani.

Penerapan prinsip Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) yang sudah dijalankan PT Vale Indonesia mendapat apresiasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News