Penerimaan Bea Cukai Pekanbaru dan Tasikmalaya hingga September Menggembirakan

Penerimaan Bea Cukai Pekanbaru dan Tasikmalaya hingga September Menggembirakan
Petugas Bea Cukai memberikan pelayanan aktivitas ekspor. Foto: Humas Bea Cukai.

"Peningkatan Bea Keluar di triwulan ketiga dibanding triwulan kedua menggambarkan usaha-usaha dalam negeri sudah kembali aktif, membangun usaha yang sempat terhenti di awal-awal pandemi Covid-19," jelas Prijo.

Di wilayah pengawasan Bea Cukai Pekanbaru sendiri, produk-produk yang dikenakan menjadi penyumbang bea keluar terbesar antara lain cangkang sawit, karet, kayu dan minyak kelapa sawit atau CPO.

Sementara itu, Bea Cukai Tasikmalaya telah menyetorkan penerimaan sebesar Rp 17.809.826.780 ke kas negara.

“Penerimaan ini telah melampaui target sebesar Rp 7,85 miliar," kata Kepala Kantor Bea Cukai Tasikmalaya Indriya Karyadi.

Capaian sebesar Rp17,8 miliar ini terdiri dari bea masuk sebesar Rp 127 juta dan cukai sebesar Rp 17,68 miliar.

Indriya juga menyampaikan outlook penerimaan Bea Cukai Tasikmalaya sampai dengan akhir tahun 2020 masih ada potensi sebesar Rp 2,2 miliar.

Pihaknya akan bekerja optimal supaya potensi penerimaan tersebut bisa tercapai bahkan melampaui outlook, sehingga penerimaan Bea Cukai Tasikmalaya semakin tinggi.

Menurut Indriya, Bea Cukai Tasikmalaya harus tetap berinovasi, salah satunya dengan membentuk klinik cukai yang berfungsi menjadi sarana menampung semua permasalahan yang dialami pengusaha cukai.

Penerimaan Bea Cukai Pekanbaru dan Tasikmalaya menggambarkan aktivitas ekonomi mulai bangkit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News