Peneror Pimpinan KPK Belum Terungkap, Polisi: Mohon Sabar

Peneror Pimpinan KPK Belum Terungkap, Polisi: Mohon Sabar
DITEROR: Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarief di Jalan Kalibata Selatan, Jakarta Selatan yang disasar teror bom molotov, Rabu (9/1). Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Hampir sepekan sudah, aparat kepolisian mengusut kasus teror dialami dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, hingga kini pelaku belum juga terungkap.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya memang mengalami kendala untuk mengungkap kasus itu.

Namun, teror yang dialami Ketua KPK Agus Raharjo dan wakilnya Laode M Syarif punya tingkat kesulitan yang tinggi.

Salah satunya adalah terlalu banyak paparan sidik jari di benda mencurigakan di kediaman Agus dan bom molotov di rumah Laode.

"Pada saat kejadian sudah terlalu banyak pihak rumah yang memegang, kemudian karena saat itu ada api kemudian disiram air," ujar Dedi di Mabes Polri, Senin (14/1)

Kemudian, polisi juga kesulitan mengidentifikasi sidik jari di tas berisi bom palsu di rumah Agus Rahardjo.

Dedi menuturkan, tas pertama kali ditemukan di rumah Agus, lalu aparat langsung menurunkan tas tersebut. Paralon yang ada di dalam tas tersebut yang berisi kabel, baterai, dan semen putih kemudian di gergaji petugas untuk mengetahui kandungan senyawa.

"Ada banyak sidik jari di situ," sebut jenderal bintang satu ini.

Sejumlah hal menjadi penyebab kendala bagi polisi untuk mengungkap kasus teror bom molotov terhadap pimpinan KPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News