Penetapan Tersangka Terhadap Mulyadi Terkesan Dipaksakan?
jpnn.com, JAKARTA - Kuasa Hukum Mulyadi-Ali Mukhni membantah kehadiran Mulyadi di acara di tvOne merupakan sebagai bentuk kampanye.
Menurut Kuasa Hukum Mulyadi-Ali Mukhni Hanky Mustav Sabarta, jagoannya itu hanya memenuhi undangan dari acara Coffe Break, tvOne tanpa ada unsur kampaye.
“Padahal ini hanya masalah sepele. Sudah jelas bahwa definisi kampanye itu difasilitasi oleh KPU, dibiayai negara. Nah ini dilaksanakan oleh TvOne, kemudian letak kampanye di luar jadwal itu di mana? Pak Mulyadi hanya diundang oleh TvOne dan itu bukan kampanye,” tegas Hanky.
Hanky menilai penetapan tersangka terhadap Mulyadi terkesan dipaksakan. Seperti ada keharusan agar Mulyadi harus jadi tersangka.
Pemeriksaan saksi-saksi juga belum selesai tapi status tersangka sudah dikeluarkan.
"Dan pemeriksaan itu belum siap, menurut informasi yang kami terima. Jadi ini kesannya Pak Mulyadi dizalimi sekali, seolah-olah ada pesanan bahwa sebelum pencoblosan 9 Desember sudah ada penetapan tersangka,” tutur dia.
Lebih lanjut, Hanky juga melihat ada upaya penggiringan opini kepada masyarakat bahwa Mulyadi setelah ditetapkan menjadi tersangka merupakan kasus yang besar.
Kalau pun ditelisik, ancaman dari kasus ini bisa hanya dengan denda Rp100 ribu, bukan kasus korupsi, lebih kepada tahapan kampanye. Dia yakin masyarakat Sumbar khususnya tidak akan terpengaruh dan akan tetap mencintai Mulyadi seperti yang sudah terlihat saat ini.
Jadi ini kesannya Pak Mulyadi dizalimi sekali, seolah-olah ada pesanan bahwa sebelum pencoblosan 9 Desember sudah ada penetapan tersangka.
- Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Bacagub dari PKB
- Mantan Kaba Intelkam Polri Paulus Waterpauw Masuk Bursa Pilgub Papua
- Hanura Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah untuk Pilkada Serentak 2024, OSO Berpesan Begini
- Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Bacagub Sumut dari PDIP
- Terima Aspirasi Masyarakat, Jurnalis Senior Harry Daya Maju Pilwako Pontianak 2024
- Erwin Aksa: Golkar Targetkan Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak