Penetrasi Perdagangan Online Dinilai Masih Rendah

Penetrasi Perdagangan Online Dinilai Masih Rendah
Ilustrasi Tokopedia. Foto: Tokopedia

Para petinggi negara pun berdalih pemicu utama penurunan daya beli hanyalah pergeseran (shifting) dari perdagangan luring (offline) ke daring.

Ditambah lagi ada tren peningkatan konsumsi untuk leisure activity seperti berwisata ke tempat-tempat terkemuka.

Namun, hal ini dibantah sejumlah analis. Acuannya adalah pangsa pasar perdagangan daring diperkirakan hanya satu persen dari total perdagangan dalam negeri.

Para analis justru menuding sejumlah kebijakan pemerintah sebagai penggerus daya beli masyarakat.

Salah satunya adalah pencabutan subsidi listrik bagi sekitar 19 juta pelanggan golongan 900VA.

Terlepas dari perdebatan yang ada, perubahan perdagangan luring ke daring merupakan sesuatu yang tak dapat dibendung.

Hal ini pun dibenarkan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Indonesia Business and Development Expo 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu (20/9).

Oleh karena itu, Jokowi pun memastikan pemerintah akan mendukung masyarakat, terutama pelaku usaha dalam peralihan ini.

Diskursus perihal pengaruh perdagangan daring (online) terhadap penurunan daya beli masyarakat mengemuka beberapa waktu lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News