Pengacara kasus Pembakaran Gedung SD Diadang Pria Bertopeng

Pengacara kasus Pembakaran Gedung SD Diadang Pria Bertopeng
Rekontruksi pembakaran tujuh gedung SD digelar Rabu (1/11). Foto: Agus Pramono/Kalteng Pos

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Sukah L Nyahun, pengacara tiga dari 11 tersangka kasus pembakaran tujuh gedung SD kembali mengalami ancaman.

Sukah mengaku diadang di tengah jalan dan nyaris terjadi kontak fisik. Bahkan kasus ini sudah dilaporkan secara resmi ke Polda Kalteng, Senin (6/11).

Menurut Sukah L Nyahun, peristiwa itu dialaminya pada Rabu (1/11) sekitar pukul 00.25 WIB. Malam itu dia melintas seorang diri mengendarai sepeda motor di Jalan G Obos.

Pengacara yang sering menangani kasus kriminal tersebut mengaku saat itu dia mau membeli sate untuk anaknya.

“Saat dalam perjalanan menuju arah pom bensin Jalan G Obos, tiba-tiba dari arah berlawanan meluncur sebuah mobil Innova warna hitam dengan tidak memiliki nomor pelat. Mobil itu menghampiri saya dengan memotong jalan,” kata Sukah kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group) saat ditemui di Polda Kalteng usai menyerahkan laporan tertulis ke Ditreskrimum, kemarin.

Setelah itu, lanjutnya, tiba-tiba dari dalam mobil keluar dua orang pria misterius yang mengenakan topeng dan langsung mendekati dirinya. Sementara dua orang lagi menunggu dalam mobil.

“Mereka keluar dengan menggunakan topeng dan berupaya menangkap saya. Namun hal itu sudah saya curigai. Dengan cepat saya membalikkan motor dan berlalu dari mereka,” pungkasnya.

Sukah menambahkan, di antara pria bertopeng tersebut sempat membentaknya dan berteriak dengan ucapan “Kamu nih tidak tahu?” ucap Sukah menirukan ucapan orang tak dikenal tersebut.

Pengacara tersangka pembakar tujuh gedung SD itu cerita, dia diadang di jalan. Dari dalam mobil keluar dua orang pria misterius yang mengenakan topeng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News