Pengadaan Busway Tanpa Tender

Pengadaan Busway Tanpa Tender
Pengadaan Busway Tanpa Tender

Ditargetkan, November mendatang sudah muncul pemenangnya. Sehingga, sebelum tutup tahun, busway dua koridor bisa dioperasikan. “Sesuai prosedur, tunjuk langsung tersebut tidak diizinkan. Apapun masalahnya, harus digelar lelang. Berkacalah pada pengalaman masa lalu. Jangan hanya karena buru-buru, lalu tunjung langsung. Hasilnya kan pada dibui,” kata anggota Komisi C Ahmad Husin Alaydrus.

Seperti diberitakan sebelumnya, mangkraknya fasilitas infrastruktur dua koridor busway yang telah dibangun pada 2008 lalu membuat Pemprov DKI harus menanggung kerugian hingga Rp 2 miliar. Hal itu mengingat, mangkraknya jalur, halte koridor IX Pinangranti-Pluit serta koridor X Cililitan-Tanjung Priok selama dua tahun itu membuat fasilitas banyak rusak. Jika akan dioperasikan akhir tahun ini, Pemprov harus terlebihdahulu melakukan perbaikan secara menyeluruh.

  

Pada umumnya, kerusakan halte terjadi pada dinding dan halte. Hal itu ditenggarai lantaran kurangnya perawatan dan pengawasan terhadap sarana pendukung yang ada. Dari penelusuran di lapangan, untuk koridor X Cililitan-Tanjung Priok, halte yang mengalami kerusakan ada di 13 lokasi. Sementara untuk koridor X Pinangranti-Pluit, secara umum, seluruh halte yang ada di sepanjang lintasan tersebut masih dalam kondisi baik. 

             

Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI M Tauchid, rencana pengoperasian dua koridor tersebut telah cukup matang. Lelang pengadaan armada telah selesai. Diharapkan, Desember mendatang sudah bisa dioperasikan. Dalam APBD 2010, pengadaan armada dijatah Rp 302 miliar. Sebanyak Rp 205 miliar untuk 114 bus single, sementara Rp 97 miliar untuk 25 bus gandeng. Total armada yang dilelang ada 139 unit. (aak/aj/jpnn)

JAKARTA -Upaya percepatan pengoperasian koridor IX dan X terus mendapat ganjalan. Dalam pengadaan bus gandeng, para peserta lelang tidak ada yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News