Pengakuan dari Tangis dalam Pelukan

Oleh Dahlan Iskan

Pengakuan dari Tangis dalam Pelukan
Pengakuan dari Tangis dalam Pelukan

”Saya baru pulang dari tugas di Afghanistan,” katanya. 

Kejutannya adalah: dia mengecam tindakan Mateen itu, tapi dia memahami betapa tertekannya Mateen. (*)


AWALNYA Donald Trump seperti mendapat senjata baru: seorang beragama Islam menembaki orang Amerika di sebuah nite club bernama Pulse di Orlando.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News