Pengakuan Mutilan Bantaeng, Potong-Potong Tubuh Kekasih Pakai Batu, Begini Kronologinya

Pengakuan Mutilan Bantaeng, Potong-Potong Tubuh Kekasih Pakai Batu, Begini Kronologinya
Polisi mengevakuasi mayat gadis Bantaeng korban pembunuhan secara sadis. Foto: Dok Humas Polres Bantaeng

Informasi dihimpun, kasus mutilasi di Bantaeng ini, tersangka A diketahui sudah menjalin cinta dengan korban sejak beberapa bulan lalu.

Namun belakangan ini, tersangka A mulai merasa cemburu setelah mendapati postingan Instastory atau status Instagram korban yang diduga memiliki pria lain selain dirinya.

Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara mengakui tubuh korban ditemukan dalam keadaan terpotong, yakni pada bagian kaki.

"Tersangka mengaku, setelah memukul tubuh korban berkali-kali pakai batu, dia ingin memastikan korbannya meninggal dunia, sehingga kakinya terus dipukuli pakai batu pipih hingga terpotong,” ungkap Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara.

Sebelumnya, tersangka dan korban bertemu di pinggir Sungai Biangloe Dusun Barua Desa Barua Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng. Keduanya pun terlibat cekcok mulut.

Tersangka menduga korban telah selingkuh dengan pria lain. Tersangka mengaku bertambah naik pitam setelah ajakan hubungan intim ditolak mentah-mentah oleh kekasihnya itu.

Tersangka langsung mencekik korban, dan memukul kepala korban menggunakan batu hingga berulang kali.

Keluarga korban, Rani, menyebutkan dia dan keluarganya sudah mencari korban sejak 10 hari yang lalu. Korban sempat diduga dibawa kabur oleh pacarnya.

Motif pembunuhan disertai mutilasi terhadap siswi SMA di Sungai Biangloe, Desa Barua, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Sulsel akhirnya terungkap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News