Pengakuan Nurdin Abdullah soal Terima Uang SGD 150 Ribu, Tetapi...

Pengakuan Nurdin Abdullah soal Terima Uang SGD 150 Ribu, Tetapi...
Tersangka Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/3/2021). Nurdin Abdullah diperiksa penyidik KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

jpnn.com, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nonaktif Nurdin Abdullah mengakui menerima uang sebesar SGD 150 ribu pada 2019 dari terdakwa Agung Sucipto.

Pengakuan itu disampaikan Nurdin Abdullah saat menjadi saksi untuk terdakwa Agung dalam sidang perkara suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (10/6).

"Benar, uang itu dibawa oleh Pak Anggu dan itu untuk kepentingan Pilkada Bulukumba," kata Nurdin yang mengikuti sidang secara virtual saat menjawab pertanyaan JPU KPK Ronald Ferdinand Worotikan.

Menurut Nurdin, uang sebanyak SGD 150 ribu itu diterimanya untuk pemenangan salah satu pasangan calon Bupati Bulukumba, Tommy Satria-Andi Makkasau pada Pilkada 2020.

"Uang itu tidak ada hubungan dengan segala jenis proyek, uang itu untuk memenangkan pasangan calon kita di Bulukumba," lanjut Nurdin menegaskan.

Dia menjelaskan uang yang setara Rp 1,5 miliar itu akan dipakai untuk membayar upah saksi dari pasangan calon dan membiayai kegiatan parpol.

Jaksa kemudian mencecar Nurdin dengan pertanyaan lain, salah satunya terkait motif pemberian uang tersebut apakah ada maksud lain di luar kepentingan politik.

"Itu murni untuk kegiatan politik, tidak ada sangkut paut dengan proyek-proyek. Pak Anggu selain kontraktor juga sebagai pengurus salah satu parpol di Bulukumba," jawab Nurdin. (antara/jpnn)

Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah mengakui terima uang SGD 150 ribu dari terdakwa Agung Sucipto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News