Pengakuan Pelaku Pengeroyokan Vito, Solidaritas Berujung Kematian

Pengakuan Pelaku Pengeroyokan Vito, Solidaritas Berujung Kematian
Dua pelaku pengeroyokan terhadap M Vito Zakaria, Akbar dan Tanjung saat rilis di Mapolrestabes Surabaya, Senin (24/5). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Kedua pelaku pengeroyokan berujung tewasnya korban M Vito Zakaria (18) mengaku tak mengetahui jika permasalahan yang dia bela sebetulnya merupakan kesalahan yang dibuat oleh temannya sendiri. 

"Saya membela teman saya (dipukuli,red). Enggak tahu permasalahannya kalau pemerkosaan," ungkap Akbar saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Senin (24/5). 

Sebagai bentuk solidaritas antar sesama teman, Akbar bersama Arif akhirnya menemui korban dan melakukan pemukulan. 

"Baru tahu kalau teman saya memperkosa, terus ditawur sama teman cewek itu (korban,red). Terus laporan ke kami, kami membalas," kata dia. 

Saat menganiaya korban, pemuda yang bekerja sebagai waiters di hotel itu mengaku memukuli sebanyak lima kali dibagian punggung dan bibir. Pengeroyokan itu dilakukan para pelaku di Jalan Siwalankerto. 

"Setelah dipukuli di lokasi terus digotong di kamar (indekos,red). Meninggalnya di sana. Kalau yang menghantam ketembok kurang tahu siapa," jelas dia. 

Hal serupa juga disampaikan Arif selaku tersangka kedua. Dia juga mengaku tak mengetahui jika temannya telah memperkosa kawan perempuan korban. 

"Saya awalnya belum tahu kalau pemerkosaan, karena bilangnya ke kami dia dikeroyok," ungkap dia. 

Akbar dan Arif mengaku tak mengetahui jika pembelaan yang dilakukan untuk temannya sebuah kesalahan, karena kawannya diduga memerkosa teman korban

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News