Pengakuan Warga Terdekat Lihat Api dan Petir di Gunung Agung

"Dukuh Timur kami instruksikan mengungsi sementara di Tulamben. Sedangkan di Dukuh Barat, di Galian C kami arahkan. Tapi sekarang kami arahkan semua warga kami ke Desa Tembok," kata Sumiarsa.
Selama proses evakuasi, pria yang menjabat sebagai Mekel Dukuh sejak 2016, ini menjelaskan kendala yang dihadapi adalah masalah kendaraan. Sehingga pihaknya langsung berkordinasi dengan Polsek Kubu agar dibantu truk pengangkut.
"Kami terkendala kendaraan pengangkut saat proses evakuasi. Kebetulan dibantu sama Polsek Kubu, disediakan sebanyak 4 truk untuk mengangkut pengungsi," bebernya.
Sebanyak 6 Dusun yang ada di Dukuh akhirnya berhasil dievakuasi. Mereka hanya membawa barang seperlunya seperti pakaian dan makanan. Hanya saja ternaknya ditinggalkan di Desa Dukuh
"Warga kami memang sempat panik setelah melihat letusan. Makanya mereka langsung kami arahkan mengungsi, ternaknya juga ada beberapa ditinggalkan. Tetapi kebanyakan warga sudah tidak memiliki ternak sekarang. Karena sudah dijual saat mengungsi pertama," tutupnya. (bx/dik/yes/jpr)
Tempat tinggalnya hanya berjarak 3 kilometer dari Gunung Agung. Api yang dia lihat kemungkinan pantulan magma yang masih berada di bawah kawah Gunung Agung.
Redaktur & Reporter : Adek
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Dokter Konsumen
- Swara Apurva, Indra Lesmana Terinspirasi Dewata Nawa Sanga
- 4 Remaja Jadi Begal Bawa Senjata Api di Kuta Bali
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang