Pengakuan Zainal yang Bunuh Mantan Kekasih Istri

Pengakuan Zainal yang Bunuh Mantan Kekasih Istri
Zainal (kanan) yang membunuh mantan kekasih istrinya. Foto: DWI RESTU/KALTIM POST/JPNN.com

“Itu tidak mungkin, hanya dalih dia,” jelas perwira penyuka olahraga tenis lapangan itu. Menurut Dedi, penjelasan itu hanya karena takut.

“Setelah kami tenangkan, akhirnya dia cerita semua,” sambungnya. Parang sepanjang 50 sentimeter, memang sudah dibawa pelaku dari rumah. Lantaran niatnya memang untuk menghabisi nyawa pelaku, sehingga polisi menerapkan pasal tentang pembunuhan berencana.

Zainal bercerita, usai menghabisi nyawa korban, dia tak lantas pulang. Dia sempat kebingungan pulang ke rumah atau mendatangi istrinya. “Saya tanggung jawab, Pak. Malam itu juga cerita sama orangtua (mertua) dan istrinya,” ungkapnya.

Pria berkumis tipis itu berucap, “Sudah tidak ada lagi yang ganggu kamu. Aku selesaikan,” tuturnya kepada sang istri saat mengulang kepada petugas.

Dari pengakuan itu, orangtua pelaku menyarankan untuk datang ke kantor polisi. Namun dia takut. Hingga akhirnya, polisi yang sempat kebingungan mencari pelakunya mengetahui, Zainal pelakunya. Polisi menjemput di kediamannya, Jalan Pangeran Bendahara, Samarinda Seberang.

Barang bukti berupa parang, HP, motor, dan pakaian yang terakhir dikenakan korban disita. “Intinya di senjata tajam, kalau yang lain hanya pendukung,” ujar Dedi. Sementara, istri pelaku hingga kemarin (14/11) belum dimintai keterangan. Disinggung perihal rekonstruksi, Polisi berencana secepatnya.

“Berkas sudah selesai, tinggal koordinasi dengan jaksa yang menangani perkaranya,” tegasnya. Mengenai digelar di lokasi kejadian atau tidak, polisi masih mempertimbangkan situasi dan kondisi. (*/dra/rsh/k15)


Zainal yang telah membunuh mantan kekasih istrinya, mengaku memang membawa parang dari rumah.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News