Pengalaman Ulama Suni Indonesia

Masuk ke Musala Pesaing Masjidilharam

Pengalaman Ulama Suni Indonesia
SAINGAN MASJIDILHARAM: M. Ali Aziz (kiri) di depan pintu gerbang Musala Imam Khumeini yang selama Ramadan menjadi tempat pameran Alquran internasional. Foto : M. Ali Aziz for Jawa Pos
Persis di pintu keluar, saya mendapat suguhan pameran yang tidak kalah menarik, yaitu patung para nabi, mulai Nabi Adam, Nuh, Ibrahim yang sedang berjihad melawan kaum pembangkang.  Tetapi, tidak ada patung Nabi Muhammad.  Di tempat itu pula Pameran Buku Internasional diadakan setiap tahun dengan suasana yang jauh lebih meriah.  Setelah mengelilingi tempat tersebut,  baru saya paham mengapa namanya musala (bukan masjid). Mungkin agar bisa lebih leluasa untuk mengadakan even-even akbar setiap saat.

 

Yang membuat saya takjub, semua Alquran yang dipamerkan oleh negeri dengan 97 persen penganut Syiah itu sama persis dengan milik kaum Suni. Setelah keluar dari tempat pameran, saya bermimpi suatu saat tidak boleh lagi ada bentrokan antara Suni dan Syiah. Sebaliknya, masing-masing bisa bersama-sama membangun peradaban dunia dengan nuansa rahmatan lilalamin. (el/c1)

Iran mulai diminati pelajar Indonesia yang ingin studi Islam. Alumninya kelak bisa menjadi perekat bagi pemahaman yang lebih baik antara penganut


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News