Pengamat Ingatkan Krisis Ekonomi Intip Indonesia Karena Kenaikan Harga

Pengamat Ingatkan Krisis Ekonomi Intip Indonesia Karena Kenaikan Harga
Presiden Direktur Centre For Banking Crisis (CBC) Achmad Deni Daruri. Ilustrasi. Foto: Dokumentasi pribadi

Oleh karena itu, Pemerintah harus mengembangkan sumber energi berbasis matahari dan angin sehingga ketergantungan kepada energi fosil yang harganya meningkat dapat dieliminir.

Langkah kedua, lanjutnya, pemerintah harus menciptakan monopoli alamiah dalam produksi energi fosil dan makanan.

“Terapkan harga sebesar biaya marginal yang paling murah. Untuk menjalankan misi ini, maka Pemerintah dapat mengambil alih semua perusahaan batu bara, sehingga memiliki skala ekonomi yang sangat tinggi,” kata Deni.

Selain itu, pemerintah harus mengambil alih semua usaha perkebunan termasuk kelapa sawit dan produksi CPO-nya, sehingga skala ekonominya menjadi sangat besar," ungkapnya.

Monopoli alami, kata dia, merupakan monopoli dalam industri. Di mana, biaya infrastruktur tinggi dan hambatan masuk lainnya relatif terhadap ukuran pasar. Memberikan pemasok terbesar dalam suatu industri, seringkali pemasok pertama di pasar, keunggulan luar biasa atas pesaing potensial.

Secara khusus, suatu industri adalah monopoli alami jika biaya total satu perusahaan yang menghasilkan output total, lebih rendah daripada biaya total dua atau lebih.

Hal ini sering terjadi dalam industri di mana biaya modal mendominasi, menciptakan skala ekonomi yang besar tentang ukuran pasar. Contohnya, termasuk utilitas publik seperti layanan air, listrik, dan telekomunikasi.

Dalam krisis kali ini, menurut Deni, energi dan produsen makanan juga dapat dilibatkan untuk menekan inflasi dari sisi biaya. Sebab, kelangkaan sumber daya, skala ekonomi, dan cakupan manfaat ekonomi.

Presiden Direktur Centre for Banking Crisis (CBC) A Deni Daruri mengingatkan krisis di Sri Lanka berpotensi menjalar ke Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News