Pengamat Kecam Pencapresan Laksamana

Pengamat Kecam Pencapresan Laksamana
Pengamat Kecam Pencapresan Laksamana
JAKARTA - Penncalonan Presiden Koordinator Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Laksamana Sukardi menuai tanggapan sinis dari sejumlah pengamat. Salah satunya pengamat Politik dari Univeritas Indonesia Arbi Sanit, dan mantan wartawan Ichsanuddin Noorsy. Kedua pengamat ini berharap, agar Laksamana memikirkan kembali rencana pencalonannya sebagai Presiden 2009. Karena Track recordnya tidak menggembirakan bagi rakyat. ''Waktu menjadi menteri di era Megawati, ia dikenal suka menjual aset negara. Bagaimana nanti kalau ia menjadi presiden, bisa-bisa ia jual semua aset negara,'' tegas Arbi Sanit kepada wartawan di Jakarta, jumat (9/1).

Selain itu, lanjut Arbi Sanit, ketokohan Laks sejauh ini masih tanggung. ''Bisa jadi di partai PDP ia memiliki reputasi yang hebat. Tetapi, di mata rakyat, ia itu bukan tokoh yang hebat. Ia bukan siapa-siapa. Apalagi waktu dia jadi menteri, dikenal suka jual aset. Meski ia hanya menjalankan perintah, jika ia memiliki hati nurani, seharusnya waktu itu ia menolak,'' tandas Arbi Sanit.

Bagi rakyat kecil, reputasi Laks tidak meyakinkan, karenanya dia heran, berani-beraninya mencalonkan diri  jadi presiden. ‘’Masak capres track recordnya jual asset negara. Kayak nggak ada yang lain saja. Nggak logis kalau dia maju sebagai capres,’’ kata Arbi Sanit. Menurut Arbi, capres yang teratas masih SBY-Mega, yang lain masih penggembira semua. Karena  yang dipegang oleh rakyat untuk menilai capres-capres baru itu, prestasinya belum ada. Kalau SBY dan Mega sudah teruji. Meskipun saat menjadi presiden belum begitu sukses tapi dia sudah dalam posisi itu.

Sedikit banyak, Mega sudah memperbaiki keadaan, sudah kelihatan karyanya walau belum maksimal, yang lain masih janji-janji doang sehingga masyarakat belum bisa menilai tapi kalau SBY-Mega sudah ada. Kemenangan SBY ditentukan oleh perkembangan ekonomi 2009. ‘’Kalau keadaan ekonomi bisa bertahan seperti sekarang saja sudah menang apalagi kalau meningkat, peluangnya untuk menang lebih besar,’’ ujar Sanit.Mega bisa menang kalau SBY bikin tiga kesalahan. Pertama, kalau dia perang dengan Jusuf Kalla sehingga duet itu pecah. Kedua, koalisi Golkar dan Demokrat buyar dan ketiga, kalau SBY  lakukan kesalahan fatal, misalnya menaikkan harga BBM.

JAKARTA - Penncalonan Presiden Koordinator Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Laksamana Sukardi menuai tanggapan sinis dari sejumlah pengamat. Salah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News