Pengamat Kesehatan Menduga Merebaknya PMK di Indonesia dari Kasus di Asia Tenggara
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Kesehatan Hewan Internasional Tri Satya Putri Naipospos menduga kasus masuknya penyakit mulut dan kaki (PMK) di Indonesia memiliki keterkaitan di beberapa negara di Asia Tenggara.
Sebab, kata dia, virus itu ditemukan pertama kali di Kamboja sebelum masuk ke negara di Asia Tenggara.
“Serotipe O, khususnya lineage Ind2001e merupakan yang dominan dalam beberapa tahun terakhir,” kata Tri Satya di Jakarta, Selasa (24/5).
Menurut dokumen Report of the 24th Seacfmd National Coordinators Meeting 2021 pada Website OIE Sub-Regional Representative for Southeast Asia menampilkan informasi kasus kejadian PMK yang disebabkan oleh virus O/ME-SA/Ind-2001.
Dalam situs itu menyebutkan pertama kalinya di negara Kamboja, setelah itu ditemukan hampir semua negara di Asia Tenggara.
Tri Satya menjelaskan peningkatan situasi PMK di Asia Tenggara itu banyak dilaporkan pada ternak sapi, sedangkan pada hewan lainnya relatif kecil.
Dia menjelaskan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pengendalian PMK merupakan lalu lintas ilegal ternak antar wilayah dan negara, rendahnya implementasi biosekuriti pada peternakan rakyat, kurangnya sumberdaya manusia, dan dukungan logistik.
“Kondisi ini meningkatkan risiko kejadian kasus dan penyebaran PMK antar wilayah” imbuhnya.
Pengamat Kesehatan Hewan Internasional Tri Satya Putri Naipospos menduga kasus masuknya penyakit mulut dan kaki (PMK) di Indonesia di beberapa negara di Asia.
- SYL Pakai Uang Karyawan Kementan Untuk Bayar Gaji PRT
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor