Pengamat: Latar Belakang Agama jadi Pertimbangan Memilih Calon Kapolri

jpnn.com, JAKARTA - Pergantian pucuk pimpinan Polri sudah makin dekat setelah Kapolri Jenderal Idham Azis menyurati Presiden Jokowi, memberi tahu bahwa dia pensiun pada 1 Februari 2021.
Sejumlah nama jenderal bintang tiga pun mulai bermunculan sebagai calon kuat orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
Pengamat kepolisian dari Universitas Bhayangkara Slamet Pribadi mengatakan, Kapolri ke depan yang dipilih presiden seharusnya bisa menjadi pelaksana fungsi pemerintahan dan amanah rakyat.
"Menurut pandangan saya, semua jenderal bintang tiga yang ada punya track record bagus dan layak menjadi Kapolri, tetapi itu semua tergantung keputusan Presiden Jokowi," kata Slamet ketika dihubungi, Rabu (6/1).
Slamet menuturkan, Kapolri punya dua tugas berat dalam menjalankan tugasnya.
Pertama sebagai pelaksana salah satu fungsi pemerintahan, serta menjadi pelaksana amanah rakyat untuk melindungi dari segala mara bahaya.
Menurut mantan juru bicara Badan Narkotika Nasional (BNN) ini, salah satu yang menjadi pertimbangan Presiden Jokowi ke depan adalah latar belakang agama.
"Ya kalau latar belakang agama tentu tidak bisa terelakkan, bukan rasis ya, karena menimbang mayoritas pemeluk agama di Indonesia," kata Slamet.
Bursa calon Kapolri belakangan makin ramai, apalagi Jenderal Idham Azis telah mengirim surat kepada Jokowi.
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi