Pengamat Nilai GoJek Tidak Perlu Merger dengan Grab

Pengamat Nilai GoJek Tidak Perlu Merger dengan Grab
Tiga inovasi baru GoJek selama menghadapi pandemi. Foto: GoJek

Secara fundamental sejatinya posisi Gojek saat ini jauh lebih solid. Bulan lalu Co-CEO Gojek Andre Sulistyo melaporkan perkembangan positif Gojek sejak melakukan restrukturisasi bisnis di tahun 2019 dengan fokus kembali ke bisnis inti.

"Perusahaan berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter (contribution margin positive) di tengah kondisi penuh tantangan dalam tahun ini," ujar Andre.

Dalam konteks contribution margin positive seperti dijelaskan Andre, setiap transaksi Gojek sudah menghasilkan cashflow yang belum dikurangi biaya headquarter.

“Investasi ada perpaduan pendanaan dari luar dan internal cashflow. Jika ada profit dari titik produk itu, investasi yang kami lakukan tidak hanya dari luar. Sejak tahun ini investasi bisa dihasilkan dari internal cash flow, ini penting sekali,” jelasnya.

Dengan fundamental yang lebih solid, ditengah pandemi covid-19 Gojek juga berhasil menarik sejumlah investor baru untuk masuk. Tahun ini Gojek berhasil mendapatkan pendanaan baru melalui fundraising seri F dan dari Telkomsel. (dil/jpnn)

Isu merger antara Gojek dan Grab menimbulkan kehebohan di mancanegara, ini pendapat pengamat soal isu tersebut


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News