Pengamat: Parpol Brengsek Maknai Demokrasi
Kamis, 31 Maret 2011 – 15:59 WIB
"Pemikiran itu, konsekuensi dari lemahnya pondasi rekrutmen kader di semua parpol. Dan saya berharap agar gagasan capres independen itu tidak dilatar-belakangi oleh depolitisasi parpol dan dendam DPD terhadap DPR yang telah meloloskan kader parpol jadi anggota DPD," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ikrar menyatakan bahwa calon independen belum saatnya diberlakukan dalam sistem pemilu di Indonesia karena akan berakibat kekacauan terhadap sistem pemilu dan ketata-negaraan Indonesia.
Sungguh pun demikian, Ikrar sangat menghargai muncul gagasan dari DPD yang memperjuangkan bolehnya capres perseorangan dalam pemilu presiden karena akan memicu parpol untuk lebih membenahi dirinya dalam melakukan rekrutmen calon pemimpin. "Gagasan itu bisa berdampak positif terhadap pembenahan parpol untuk rekrutmen kadernya dan menyiapkan kadernya," pungkas Ikrar Nusa Bhakti. (fas/jpnn)
JAKARTA - Mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI), Ikrar Nusa Bhakti menegaskan pihaknya sama sekali
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP