Pengamat: Parpol Brengsek Maknai Demokrasi

Pengamat: Parpol Brengsek Maknai Demokrasi
Pengamat: Parpol Brengsek Maknai Demokrasi
JAKARTA - Mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI), Ikrar Nusa Bhakti menegaskan pihaknya sama sekali tidak menutup mata terhadap brengseknya partai politik (parpol) dalam memaknai demokrasi yang saat ini tengah bergulir di Indonesia.

"Kita tidak tutup mata terhadap semua partai politik yang brengsek karena tidak mau membuka dirinya untuk melakukan rekrutmen secara baik, objektif dan tanpa transaksi," kata Ikrar Nusa Bhakti, dalam acara diskusi Dialektika bertema "Capres Independen, Mungkinkah?", di press room DPR, Nusantara III, Senayan Jakarta, Kamis (31/3).

Salah satu bukti dari kebrengsekan partai politik dalam melakukan rekrutmen. Menurut Ikrar, hal itu  dapat dilihat dari cara PDI-P menetapkan calon Pemilukada. Ia mengungkapkan dari 150 calon yang diusul pasangan calon kepala daerah, PDIP hanya menetapkan sekitar seperlima yang merupakan kadernya sendiri. "Dari lebih 150 calon kepala daerah yang diajukan PDI-P dalam Pemilukada hanya seperlima yang benar-benar berasal dari kadernya sendiri. Sisanya adalah nonkader," ujar Ikrar Nusa Bhakti.

Akibat brengseknya semua partai politik, lanjut Ikrar, mendorong lahirnya pemikiran agar calon presiden dalam pemilu presiden (pilpres) mendatang bisa berasal dari kalangan independen atau perseorangan sebagaimana yang usung oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) saat ini.

JAKARTA - Mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI), Ikrar Nusa Bhakti menegaskan pihaknya sama sekali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News