Pengamat: PDIP Paling Siap Menghadapi Pileg dan Pilpres 2019

Pengamat: PDIP Paling Siap Menghadapi Pileg dan Pilpres 2019
Bendera PDIP. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemilu 2019 merupakan Pemilu terberat. Pasalnya, Pemilu legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) dilaksanakan secara serentak pada 17 April 2019 mendatang.

Dengan kondisi tersebut, membuat partai politik harus memilih apakah ingin menang di Pileg atau berkonsentrasi di Pilpres.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta, Ujang Komaruddin mengatakan partai politik (parpol) sedang galau menentukan apakah akan fokus di Pileg atau Pilpres. Sebab, bila kalah dalam pertarungan dua ajang tersebut maka parpol akan terkubur akibat ulah mereka sendiri.

“Pemilu serentak telah memecah konsentrasi parpol. Jika sibuk di Pilpres maka Pileg akan terbengkalai dan kalah. Jadi pilihan Pileg adalah pilihan rasional dan wajar,” ujar Ujang dalam keterangannya, Senin (3/12).

Menurut Ujang, partai yang galau, biasanya datang dari partai-partai yang tergabung di kubu oposisi (Prabowo-Sandi) seperti PAN, Demokrat dan PKS. Alasannya, selain logistik yang kurang, juga akses kekuasaan juga hilang.

“Hanya Gerindra yang semangat di Pilpres dan oke di Pileg. Jika pun di Pilpres kalah, Gerindra sudah masuk dan menerobos masuk dua besar teratas calon partai pemenang Pemilu legislatif 2019,” katanya.

Selain itu, kata Ujang, PDIP juga sangat optimis menatap Pileg dan Pilpres serentak 2019. Keduanya wajib dimenangkan. Kalah di salah satunya merupakan kerugian.

“Jadi harus menang keduanya. Menang di Pileg menjadi enak dan menang di Pilpres juga menjadi asyik. Kemenangan di Pileg dan Pilpres harus diperjuangkan dan diusahakan,” tandasnya.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin mengatakan parpol sedang galau menentukan apakah akan fokus di Pileg atau Pilpres 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News