Pengamat: Pesawat Jatuh Karena Mesin Mati

jpnn.com - JAKARTA - Penemuan sejumlah serpihan dan korban penumpang pesawat Air Asia makin mengerucutkan analisa penyebab jatuhnya pesawat.
Meski masih harus menunggu proses penyelidikan resmi, namun kemungkinan pesawat mengalami disintegrasi (pecah di atas) dinilai makin kecil.
Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai potensi pesawat jatuh dan masuk ke dalam laut lebih besar saat ini.
"Kalau pesawat pecah di atas, seharusnya penemuan serpihan bisa satu atau dua hari yang lalu," kata Dudi saat dihubungi kemarin.
Dia memperkirakan sejumlah bagian pesawat baru lepas dan terangkat ke atas setelah tidak kuat menahan tekanan di kedalaman laut tertentu. Karena itu, serpihan tidak langsung bisa ditemukan sesaat setelah lost contact.
"Tapi, ini baru kemungkinan, selebihnya kita tunggu saja hasil penyelidikan nanti," imbuh Dudi.
Terpisah, mantan test pilot PT Dirgantara Indonesia (DI) Capt Sumarwoto menguatkan tentang kemungkinan tersebut. Menurut dia, kemungkinan pesawat disintegerasi saat masih ada di ketinggian makin tipis.
Hal itu, lanjut dia, juga bisa dianalisis dari bentuk serpihan pesawat dan korban yang relatif masih utuh.
JAKARTA - Penemuan sejumlah serpihan dan korban penumpang pesawat Air Asia makin mengerucutkan analisa penyebab jatuhnya pesawat. Meski masih harus
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia