Pengamat: Pesawat Jatuh Karena Mesin Mati
jpnn.com - JAKARTA - Penemuan sejumlah serpihan dan korban penumpang pesawat Air Asia makin mengerucutkan analisa penyebab jatuhnya pesawat.
Meski masih harus menunggu proses penyelidikan resmi, namun kemungkinan pesawat mengalami disintegrasi (pecah di atas) dinilai makin kecil.
Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai potensi pesawat jatuh dan masuk ke dalam laut lebih besar saat ini.
"Kalau pesawat pecah di atas, seharusnya penemuan serpihan bisa satu atau dua hari yang lalu," kata Dudi saat dihubungi kemarin.
Dia memperkirakan sejumlah bagian pesawat baru lepas dan terangkat ke atas setelah tidak kuat menahan tekanan di kedalaman laut tertentu. Karena itu, serpihan tidak langsung bisa ditemukan sesaat setelah lost contact.
"Tapi, ini baru kemungkinan, selebihnya kita tunggu saja hasil penyelidikan nanti," imbuh Dudi.
Terpisah, mantan test pilot PT Dirgantara Indonesia (DI) Capt Sumarwoto menguatkan tentang kemungkinan tersebut. Menurut dia, kemungkinan pesawat disintegerasi saat masih ada di ketinggian makin tipis.
Hal itu, lanjut dia, juga bisa dianalisis dari bentuk serpihan pesawat dan korban yang relatif masih utuh.
JAKARTA - Penemuan sejumlah serpihan dan korban penumpang pesawat Air Asia makin mengerucutkan analisa penyebab jatuhnya pesawat. Meski masih harus
- Tak Kenal Lelah, Karyawan Polo Ralph Lauren Terus Mencari Keadilan ke MA
- Kemnaker Berkolaborasi dengan BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja
- Bencana di Sulsel Akibat Kerusakan di Area Gunung Latimojong
- Wamenaker Afriansyah Bicara Pentingnya Taspen yang Beri Perlindungan Finansial Bagi ASN
- Kepala BSKDN Minta Pemprov Malut Terapkan Strategi Baru Tingkatkan Inovasi
- Percepat Penanganan Bencana Sumbar, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca