Pengamat Politik Mengulas Penyebab PKB Panen Suara di Pemilu 2024, Oh Ternyata

Pengamat Politik Mengulas Penyebab PKB Panen Suara di Pemilu 2024, Oh Ternyata
Cawapres bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Muhaimin Iskandar berorasi di hadapan pendukungnya pada kampanye akbar PKB di Lapangan Lugjag, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (6/2/2024). Foto: ANTARA/Budi Candra Setya

jpnn.com - JAKARTA - Berdasarkan hasil hitung cepat Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 lembaga survei Populi Center, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraup 10,94 persen suara dari 99,88 persen data masuk.

Perolehan suara tersebut menempatkan PKB pada peringkat keempat suara terbanyak setelah PDI Perjuangan (16,33 persen), Partai Golkar (15,54 persen), dan Partai Gerindra (13,94 persen).

Direktur Center of Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menganalisis faktor penyebab perolehan suara PKB di Pemilu 2024.

Menurutnya, PKB menikmati hasil positif dari pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden nomor urut 1 dalam Pilpres 2024.

"Disebut faktor Anies Baswedan sebab di berbagai basis Anies, basis Islam kanan, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, PKB menambah kursi, pecah telur, dan otomatis meningkat tajam perolehan secara nasional," ujar Sholeh dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (22/2).

Dengan demikian, Sholeh menyebutkan PKB berhasil memperluas captive market ke daerah Jawa Barat, DKI, Banten, Sumatera Barat, Sumatera umumnya, Sulawesi, serta sejumlah daerah lainnya.

Pada fenomena yang sama secara lebih detail, captive market juga menyasar meluas ke basis-basis di luar NU (Nahdlatul Ulama).

Sholeh mengatakan, Priangan Timur (Tasikmalaya dan sekitarnya) serta Priangan Barat (Sukabumi dan sekitarnya) merupakan wilayah mantan kombatan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Menurut pengamat politik CSIIS mengulas penyebab perolehan suara PKB lumayan tinggi di Pemilu 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News