Pengamat Ragukan Koalisi Gerindra-PDIP Mengusung Prabowo-Jokowi

Pengamat Ragukan Koalisi Gerindra-PDIP Mengusung Prabowo-Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: arsip JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Adi Prayitno menanggapi muncul dukungan mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada pilpres 2024.

Menurut dia, PDIP terlihat lebih pengin mengusung Puan Maharani ketimbang Jokowi yang sudah memimpin selama dua periode.

"Ketua umum mereka itu, Megawati sudah berulang kali dalam ulang tahun mereka (PDIP, red) yang ke-49 kemarin, Mega enggak mau jabatan presiden tiga periode," kata Adi kepada JPNN.com, Senin (17/1).

Artinya, PDIP tidak akan kembali mengusung Jokowi pada pilpres 2024, baik sebagai capres maupun cawapres.

Kemudian, Adi juga menyoroti kemungkinan koalisi antara PDIP dengan Gerindra yang dinilai sulit untuk terjadi.

Sebab, Prabowo memiliki pengalaman pahit akibat Perjanjian Batutulis II dengan Megawati yang tidak berjalan lancar.

"Semesra apa pun kedua partai itu, pasti bisa berakhir jalan masing-masing karena kalau kesepakatan politiknya tidak selesai, tentu mereka akan pisah jalan," ujar Adi.

Dosen ilmu politik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menilai PDIP sebagai partai pemenang pemilu dengan jumlah suara lebih banyak tidak akan bersedia jika tokoh yang diusungnya menjadi cawapres.

"Tentu PDIP enggak mungkin jadi orang nomor dua sebagai partai pemenang pemilu, perolehan suara partainya jauh lebih signifikan ketimbang Gerindra," pungkas Adi Prayitno. (mcr9/jpnn)


Pengamat Politik Adi Prayitno menanggapi adanya dukungan untuk mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Joko Widodo sebagai capres dan cawapres pada pilpres 2024.


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News