Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental

Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto. (ANTARA/HO-Bambang Rukminto)

Hal ini, kata Bambang, dapat diartikan ada permasalahan individu pada masing-masing anggota, apakah itu masalah keluarga, fisik bahkan tekanan pinjaman daring (pinjol) seperti juga terjadi pada anggota masyarakat lainnya.

“Menelisik motif kematian anggota itu penting untuk bahan evaluasi, dan itu mendesak dilakukan agar tidak muncul lagi kematian-kematian anggota yang percuma,” kata Bambang.

Kasus kematian tidak wajar anggota Polri bukan yang pertama. Pada 1 Mei 2023, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas tertabrak kereta di rel kereta api Stasiun Jatinegara.

Kemudian, pada 22 September 2023, pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara Brigpol Setyo Herlambang ditemukan tewas di dalam kamar di rumah dinas Kapolda. Juga kasus kematian Bripka Arfan Saragih, anggota Satlantas Polres Samosir diduga bunuh diri dengan cara minum racun sianida, pada Februari 2023.(antara/jpnn)

Pengamat kepolisian Bambang Rukminto meminta aparat kepolisian mengungkap motif kematian tidak wajar anggota polisi, sebagai bahan evaluasi.


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News