Pengamat Sebut Pilgub Riau Pertarungan Para Bintang

Pengamat Sebut Pilgub Riau Pertarungan Para Bintang
Kotak suara untuk pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Gubri meneken NPHD bersama Ketua KPU Riau Nuriamin, dan Ketua Bawalu Eddy Syarifuddin. Besar anggaran hibah dari Pemprov Riau untuk KPU ditetapkan sebesar Rp324 Miliar, sementara untuk Bawaslu Rp84 miliar dari 94 miliar yang diajukan.

Acara berlangsung sederhana dan ringkas. Setelah penandatangan NPHD, dilanjutkan dengan makan malam bersama untuk kemudian berfoto bersama.

"Diharapkan dengan penandatangan NPHD ini, persiapan jelang pelaksanaan Pilkada 2018 di Provinsi Riau dapat berjalan lancar dan sukses," kata Gubri usai penandatanganan NPHD tersebut.

Pengamat politik, Alexsander Yandra SIP MSi yang merupakan dosen di Prodi Administrasi Negara Fia Unilak mengatakan, hadirnya tokoh besar atau bintang-bintang akan menambah gemerlap ajang tersebut.

Dia juga memprediksi bahwa kemungkinan kolaborasi antara tokoh politisi dan juga birokrasi begitu besar.

"Tokoh yang melaju ini berasal dari birokrasi dan politisi. Sama seperti Pilgub tahun lalu. Keduanya bisa berkolaborasi. Seprti Anas Maamun (birokrasi) dan Arsyadjuliandi Rachman (politisi). Kemungkinan tersebut besar dalam Pilgub 2018 ini,''ujarnya.

Dari politisi sendiri, kekuatan terbagi lagi. Ada yang berasal dari pusat dan juga daerah atau lokal. Dari sisi partai politik, kekuatannya tentu dilihat dari jumlah suara parlemen yang menjadi syarat mengusulkan ke KPU.

Di parlemen saat ini, kursi terbanyak adalah Golkar. Kursi terbesar dimiliki oleh Partai Golkar yakni 14 kursi. Disusul pula dengan PDIP, Demokrat, PAN dan lainnya. Bermakna, hanya Golkar bisa mencalonkan tanpa koalisi.

Pemilihan Gubernur Riau (Gubri) dan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) pada 2018 mendatang cukup menarik perhatian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News