Pengamat Sebut TNI Banyak Masalah, Tugas Panglima Baru Tidak Mudah

Pengamat Sebut TNI Banyak Masalah, Tugas Panglima Baru Tidak Mudah
Jenderal Andika Perkasa. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI baru, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun per 1 Desember 2021.

Pengamat militer Al Araf mengatakan jika Jenderal Andika terpilih, maka dia bakal berhadap dengan banyak pekerjaan rumah (PR).

"Yang terpenting ke depan adalah apa langkah Panglima TNI baru dalam mendorong proses transformasi dan reformasi TNI yang masih menyisakan banyak masalah," kata Al Araf kepada JPNN.com, Rabu (3/11).

Al Araf pun menyebut beberapa masalah di dalam tubuh TNI yang hingga kini belum terselesaikan.

"Misal, proses modernisasi alutsista yang masih terbata-bata, kesejahteraan prajurit yang belum sepenuhnya terjamin, reformasi peradilan militer, dan lain sebagainya," ujar Ketua inisiatif untuk Demokrasi dan Keamanan (IDeKa) itu.

Terkait penunjukkan Jenderal Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI, Al Araf mengatakan hal itu sudah bisa diprediksi sebelumnya.

Menurut dia, Jokowi secara politik memang cenderung menunjuk orang yang memiliki kedekatan dengan presiden untuk mengisi posisi puncak strategis di TNI dan Polri.

"Pengangkatan Kapolri Pak Sigit mantan ajudan presiden, pengangkatan Andika mantan Danpaspampres Presiden," ujar Al Araf. (cr1/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Pengamat militer Al Araf mengatakan jika Jenderal Andika Perkasa resmi menjadi Panglima TNI, maka dia bakal berhadapan dengan banyak pekerjaan rumah.


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News