Pengamat: Separoh Hasil Pilkada adalah Maling
Selasa, 17 April 2012 – 04:28 WIB
Lebih menyedihkan lagi, bupati dan wakil bupati yang tersangkut kasus hukum itu justru kasus hukum yang diduga dilakukannya sebelum yang bersangkutan terpilih sebagai bupati atau wakil bupati. "Artinya, rakyat pun memilih orang yang bermasalah," imbuhnya.
Menurut Hamdi, ada 2 jalan untuk mencegah pemimpin daerah yanh bermasalah, memberi sanksi kepada parpol dalam bentuk pelarangan minimal 2 periode pemilihan selanjutnya kalau memang calon yang diajukan parpol tersebut lantas kemudian terpilih tapi belakangan terbukti melakukan pelanggaran hukum.
”Selain itu, kalau rakyat tahu salah satu calon itu memang diajukan sebagai calon oleh parpol tertentu cacat hukum atau tersangkut kasus hukum, maka rakyat wajib meneriakinya,” urai Hamdi.
Menurut dia, sejak jaman reformasi 1998, kualitas parpol yang ada di negara ini masih menunjukkan hasil yang mengecewakan. Banyak hal yang menjadikan kondisi seperti itu. Salah satunya adalah faktor belum adanya tokoh yang berkualitas dan bisa diterima oleh semua pihak masuk pada partai politik tertentu karena alasan tertentu, seperti setoran. ”Partai belum banyak berbuat baik, termasuk orang baik sulit masuk partai. Masuk partai dipalakin,” tutur Hamdi.
JAKARTA - Pemilu yang dilakukan di Indonesia termasuk yang tersibuk di dunia. Namun, ironisnya pemimpin yang dihasilkan justru buruk bahkan tersangkut
BERITA TERKAIT
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP
- Bursa Pilkada 2024: Raffi Ahmad Berpasangan dengan Ridwan Kamil
- Bambang Pacul Sebut Api Abadi Mrapen akan Membakar Semangat Kader di Rakernas PDIP
- Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon