Pengampunan Presiden

Oleh Dahlan Iskan

Pengampunan Presiden
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tidak ada ''kelumpuhan'' pemerintahan –yang di beberapa negara dimanfaatkan untuk ''menyelundupkan'' peraturan-peraturan baru atau menggoreng saham. Lihatlah tanggal-tanggal kapan Bentjok menggoreng Jiwasraya.

Trump diperkirakan akan tetap jadi presiden Amerika sampai pada tanggal 20 Januari 2021 jam 11.59 siang.

Terutama kalau ia belum sempat mengeluarkan dekrit yang terpenting ini: memberikan pengampunan pada siapa saja yang ia kehendaki. Seorang presiden memang punya wewenang untuk memberikan pengampunan pada semua warga negara.

Maka media pun kini sibuk membuat daftar siapa saja yang akan diampuni oleh dekrit presiden Trump. Agar tidak menjadi tersangka setelah Trump kalah.

Tentu yang pertama-tama diampuni adalah semua anggota keluarganya: istri, anak, menantu. Lalu teman-teman dekatnya, termasuk pengacaranya: Rudi Giuliani, mantan wali kota New York itu.

Demikian juga para menterinya yang setia padanya. Pokoknya siapa saja yang berjasa besar pada Trump bisa diampuni. Tidak ada batasan.

Apakah ia juga akan mengampuni dirinya sendiri? Trump akan mengatakan: bisa. Boleh. Ini soal etika saja –dan sejak  kapan Trump mulai mempertimbangkan etika.

Kalaupun gawat, Trump bisa menemukan jalan lain seperti ini: ia mengundurkan diri dulu pada tanggal 20 Januari jam 8 pagi. Pada jam itu pula Wapres Mike Pence dilantik sebagai presiden.

Saya ingat di hari-hari akhir masa jabatan Presiden SBY. Para menteri dilarang mengambil keputusan penting.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News