Pengampunan Presiden

Oleh Dahlan Iskan

Pengampunan Presiden
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Namun apa yang akan benar-benar dilakukannya kalau minggu depan Trump kalah?

Trump sendiri sudah ngotot agar hasil pilpres harus diumumkan tanggal 3 November. Dahulu pun selalu begitu. Biarpun sampai malam hari.

Namun beberapa negara bagian sudah mengesahkan perda baru: bahwa perhitungan suara akan diteruskan bila mana tidak selesai dihitung tanggal 3 November itu. Bahkan perhitungan masih bisa dilanjutkan sampai satu minggu kemudian. Asalkan, kartu suara itu bisa dibuktikan terkirim tanggal 3 November.

Kelonggaran itu diberikan akibat Covid-19. Begitu banyak orang yang mengirim kartu suara lewat pos.

Pihak pos diperkirakan tidak mampu melakukan pengiriman semua kartu suara pada hari itu juga. Banyak pekerjaan di pos. Sebelum dikirim kartu itu harus diseleksi, distempel dan pisah-pisah sesuai dengan alamat yang dituju.

Kali ini diperkirakan sampai 60 juta suara yang dikirim lewat pos. Kalau kemudian terjadi kekisruhan di sini maka muaranya juga ada di Mahkamah Agung.

Begitu penting menguasai Mahkamah Agung. Misalkan semua perjuangan Trump itu gagal. Dan ia tetap kalah di Pilpres ini. Maka para pengamat di Amerika sudah memperkirakan Trump akan tetap menjalankan penuh fungsinya sebagai presiden.

Kali ini tidak akan ada sopan santun injury time. Tidak akan ada masa vakum.

Saya ingat di hari-hari akhir masa jabatan Presiden SBY. Para menteri dilarang mengambil keputusan penting.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News