Pengaruh Keturunan China dalam Pemilu Sela di Australia

Pemilu sela di Dapil Bennelong, Australia, didominasi oleh meningkatnya ketegangan antara Canberra dan Beijing. Menjelang pemungutan suara akhir pekan ini, beredar surat yang mendesak pemilih keturunan China untuk meninggalkan Partai Koalisi yang memerintah dan mendukung Kristina Keneally dari Partai Buruh yang beroposisi.
Surat yang beredar di medsos berbahasa China WeChat mengatakan Pemerintahan PM Turnbull membantu media dalam menuduh pemimpin China dan mahasiswa sebagai mata-mata tanpa bukti memadai.
Isi surat tampaknya mencerminkan kekhawatiran di China tentang larangan donasi politik asing yang diusulkan Pemerintah Koalisi. Larangan itu dikecam Beijing sebagai upaya membangkitkan "kepanikan China".
"Di mata kita, Partai Koalisi Liberal saat ini sangat berbeda dari sebelumnya - sekarang jadi partai sayap kanan ekstrem," demikian disebutkan dalam surat tersebut.
"Mereka menentang China, menentang pendatang Asia, menentang maha siswa internasional China secara terbuka atau tertutup," tambahnya.
Surat tersebut menyebutkan ditulis oleh "sekelompok orang China yang telah menjadikan Australia sebagai tempat tinggal mereka".
ABC belum memastikan siapa penulisnya, atau berapa banyak pemilih di Bennelong yang menerimanya, walaupun Fairfax Media melaporkan bahwa hal itu dibagikan oleh seorang pemimpin Australian Council for the Promotion of Peaceful Reunification of China.

SBS
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina