Pengelolaan Gambut di Indonesia Jadi Contoh Dunia

Pengelolaan Gambut di Indonesia Jadi Contoh Dunia
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menjadi pembicara kunci dalam Dialog Tingkat Menteri di Pertemuan Mitra Kerja Global Peatland Initiative di Brazaville, Ibu Kota Republik Kongo, Rabu (21/3). Foto: Ist.

Melalui pidato kunci tersebut, Menteri Siti Nurbaya berhasil membawa diplomasi lahan gambut ini ke tingkat global. Menteri dengan bangga menyatakan bahwa Indonesia sebagai pendiri gerakan Asia-Afrika, siap untuk berbagi pengalaman dan membantu negara-negara lain untuk memajukan manajemen gambut melalui kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular. Indonesia siap menggulirkan rencananya untuk mendirikan Pusat Riset Internasional Gambut Tropis di Indonesia. Diyakini dalam beberapa tahun ke depan, dunia akan mengakui lahan gambut Indonesia sebagai Arsip Dunia.

Tertarik Belajar ke Indonesia

Sebagai negara yang hidup berdampingan, Republik Kongo dan Republik Demokratik Kongo, sangat terkesan dengan keberhasilan Indonesia. Mereka sangat tertarik belajar lebih jauh mengenai kerangka institutional efektif yang dijalankan Pemerintah Indonesia. BRG atau Badan Restorasi Gambut sebagai bagian tak terpisahkan yang mendukung strategi besar untuk manajemen lahan gambut yang dijalankan oleh Kementerian LHK.

Sampai tahun 2018, program yang dijalankan BRG telah mencakup 2,49 juta hektare, dimana 1,39 juta hektare dilakukan oleh sektor swasta.

Menteri Siti menekankan salah satu kunci keberhasilan Indonesia adalah kemampuan untuk melibatkan semua pihak secara efektif dalam kerja besar ini, mulai dari organisasi kemasyarakatan sampai pihak swasta. Perusahaan-perusahaan pemegang konsensi lahan sangat proaktif memulai kolaborasi dalam memperbaharui teknologi dan juga mengedukasi para petani untuk manajemen lahan gambut yang berkelanjutan.

Negara-negara anggota GPI berhasil belajar banyak dari pertukaran teknis, pengetahuan dan inisiatif kebijakan dalam manajemen lahan gambut. Salah satunya, Indonesia yang telah cukup maju dalam manajemen lahan gambut di tingkat nasional dan lokal, mendukung penelitian dalam bidang restorasi dan manajemen lahan gambut, dan pengembangan sistem monitoring ketinggian permukaan air dan vegetasi (teknik SESAME dan MORPALAGA). Juga website dan portal online untuk peta dan penggunaan lahan gambut berisi informasi mengenai biofisik, sosial, status legal, dan aspek administrasi di beberapa kabupaten yang menjadi percontohan.

Indonesia juga mempromosikan apa yang disebut “Desa Peduli Gambut”, sebagai satu model untuk manajemen lahan gambut terintegrasi yang melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan konservasi lahan gambu.(jpnn)


Melalui pidato kunci tersebut, Menteri Siti Nurbaya berhasil membawa diplomasi lahan gambut ini ke tingkat global.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News