Pengemis Jutawan Tertangkap Bawa Duit Rp 25 Juta
Menurut Sa"aran, hasil mengemis itu dibagi sama rata. Dia mengaku diajak Walang ke Jakarta untuk mengemis. Sa"aran juga mengaku tak dipaksa.
Selama di ibu kota, Walang dan Sa"aran tidak memiliki tempat tinggal tetap. Mereka pindah dari satu tempat ke tempat lain. "Kami setiap hari menggelandang. Saat sudah punya uang banyak, kami pulang ke kampung," ujar Walang.
Saat mengemis, Walang dan Sa"aran selalu bersama sambil membawa gerobak. Walang sebagai pendorong dan Sa"aran yang lebih tua berperan bak orang sakit yang tidak kuat berjalan. Sa"aran duduk di dalam gerobak itu. Semua peralatan mengemis itu diakuinya buatan sendiri.
"Uang Rp 25 juta bukan hasil mengemis di Jakarta. Saya bawa uang itu dari kampung, hasil jualan ternak sapi dan kambing.," ujarnya.
Walang mengaku sengaja membawa uang itu karena khawatir diambil anak tirinya. "Karena itu, saya kabur ke Jakarta, sekalian mengemis untuk menambah uang buat pergi haji," tambahnya.
Walang berencana pergi haji pada 2019. Bahkan, dia telah menyetor uang muka (down payment/DP) Rp 30 juta. "Kalau haji, saya sudah bayar DP Rp 30 juta. Katanya 2019 nanti berangkat," ungkapnya. (tah/oni/c2/kim)
JAKARTA - Tidak semua pengemis adalah orang miskin. Dua pengemis, Walang bin Kilon, 54, dan Sa"aran, 60, adalah bukti nyata. Mereka justru merupakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS