Pengendalian Perubahan Indonesia Dipaparkan di COP24

Pengendalian Perubahan Indonesia Dipaparkan di COP24
Paviliun Indonesia di COP24 Katowice, Polandia. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, KOTAWICE, POLANDIA - Berbagai upaya pengendalian perubahan iklim yang telah dilakukan Indonesia mulai dari tingkat lokal, nasional hingga global satu per satu dipaparkan di Paviliun Indonesia pada COP-24 UNFCCC di Katowice, Polandia.

Kali ini dipresentasikan upaya dan keberhasilan pengendalian perubahan iklim yang berasal dari inisiatif lokal Kabupatan Gorontalo dan Kabupaten Pidie di Aceh.

Belajar dari kejadian banjir bandang tahun 2016, Kabupaten Gorontalo telah melakukan upaya pengendalian iklim untuk mitigasi bencana.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mencontohkan di kabupaten yang dikepalainya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mulai mengembangkan kurikulum lingkungan hidup, khususnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Sementara pada Dinas Pertanian memiliki rencana aksi revitalisasi pertanian, integrated farming system, penggunaan pupuk organik, dan pengembangan verietas benih tahan iklim.

“Begitupun pada Dinas Kesehatan yang memiliki program Gemerlap Sehat (Gerakan Menata Rumah, Lingkungan, dan Pemukiman Sehat," kata Nelson dalam sesi diskusi di Paviliun Indonesia COP 24 UNFCCC, Katowice, Polandia, Kamis pagi waktu setempat (6/12). 

Selain itu, menurut Nelson upaya yang dilakukannya adalah dengan meningkatkan dukungan pendanaan misalnya dana desa yang dialokasikan 10%-nya untuk anggaran lingkungan serta bekerjasama dengan masyarakat, pemerintah daerah lainnya, dan pemerintah pusat serta NGO. 

“Dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sejak tahun 2016, penyakit DBD dan malaria menurun di gorontalo, bencana banjir berkurang, dan yang terutama kerusakan lingkungan juga menurun," sambung Nelson. 

Inisiatif lokal terhadap pengendalian perubahan Indonesia dipaparkan di COP24 Katowice.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News