Penghentian Operasional Tambang Emas Martabe Perburuk Citra RI

Penghentian Operasional Tambang Emas Martabe Perburuk Citra RI
Penghentian Operasional Tambang Emas Martabe Perburuk Citra RI
JAKARTA-Penghentian sementara operasional tambang Martabe di Tapanuli Selatan, Sumut, merupakan sebuah kerugian besar bagi Indonesia. Terutama bagi citra Indonesia di mata dunia internasional. Bahwa ternyata iklim investasi di negara ini masih tidak kondusif, hanya karena tarik ulur antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, terkait masalah pemasangan pipa pembuangan sisa limbah ke Sungai Batangtoru.

Demikian dikemukakan anggota Komisi VI DPR, yang membidangi investasi, Sukur Nababan secara khusus kepada JPNN.

"Hal ini benar-benar berdampak buruk bagi Indonesia secara keseluruhan. Terutama terkait iklim berinvestasi. Karena kondisi ini memperlihatkan, tidak adanya jaminan dari pemerintah," ungkapnya. Apalagi kondisi tersebut menurut anggota DPR yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, BUMN, koperasi dan usha kecil menengah ini, terjadi karena koordinasi yang buruk. Antara Pemprovsu dan Pemkab Tapanuli Selatan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Tapsel meminta Pemprovsu, untuk tidak ikut turun langsung dalam penanganan masalah tambang emas Martabe. Pasalnya, Pemkab Tapsel beserta FKPD Kabupaten Tapsel yakin, permasalahan masih bisa diatasi dengan pendekatan persuasif. Padahal sejatinya, masalah pemasangan pipa dan masalah lain di Tambang Emas Martabe sudah akan ditangani pihak Pemprovsu.

JAKARTA-Penghentian sementara operasional tambang Martabe di Tapanuli Selatan, Sumut, merupakan sebuah kerugian besar bagi Indonesia. Terutama bagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News