Penghina Kepala Negara Terancam Sanksi Pidana

Istana Ingatkan Penggagas Aksi Koin untuk Presiden

Penghina Kepala Negara Terancam Sanksi Pidana
Penghina Kepala Negara Terancam Sanksi Pidana
JAKARTA - Reaksi Istana terhadap gerakan Koin Untuk Presiden tidak sekedar ditunjukkan dengan tersinggungnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Istana kini bereaksi dengan mengingatkan adanya ancaman pidana terhadap pihak-pihak yang melecehkan kepala negara.

Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, menyatakan bahwa istana saat ini sedang mempelajari langkah pengumpulan koin yang disebut telah menyingung perasaan Presiden itu. "Melecehkan kepala negara itu bisa dipidanakan. Sebenarnya kami belum melakukan langkah-langkah lebih lanjut, tapi yang pasti ini tindakan yang patut disayangkan karena pelecehan terhadap simbol negara," kata Julian pada wartawan di Istana Negara Jakarta, Selasa (1/2).

Pihak Istana, kata Julian, akan mempelajari masalah ini sesuai dengan hukum yang berlaku. Bila terbukti ada pelecehan dan pencemaran nama baik terhadap Kepala Negara atas aksi pengumpulan koin tersebut, tentunya akan ada sanksi yang harus ditanggung oleh inisiator aksi.

"Sekarang sedang kita pikirkan apa perlu kita tindaklanjuti atau tidak. Tapi yang patut disesalkan, jelas tindakan ini tidak ada manfaatnya. Atau kalau tidak boleh disebut tindakan yang kurang waras," tegas Julian.

JAKARTA - Reaksi Istana terhadap gerakan Koin Untuk Presiden tidak sekedar ditunjukkan dengan tersinggungnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Istana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News