Pengidap HIV di Indonesia Naik Lima Kali Lipat Di Kalangan Pria Homoseksual
Di provinsi Aceh tahun lalu, dua pria dicambuk masing-masing 83 kali setelah ditangkap karena melakukan hubungan seksual
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) telah menggolongkan mereka yang homoseksual atau transgender sebagai penyakit jiwa.
Jajak pendapat yang dibuat tahun 2016 menyebutkan 26 persen warga Indonesia tidak menyukai kelompok LGBT membuat mereka menjadi kelompok yang paling dibenci Indonesia mengalahkan mereka yang dituduh komunis dan orang Yahudi.
The Indonesian transgender community regularly faces verbal assaults from government and religious figures. While they are under pressure to change, some are living their lives undeterred.
"Diskriminasi adalah alasan mengapa orang menyebut kami sebagai penyakit. Mereka melihat kami sebagai kutukan." kata seorang pegiat LGBT Dimas Alphareza yang berusia 30 tahun.
Dia mengatakan semakin susah untuk menjangkau mereka yang rentan yang berada di masyarakat.
"Mereka takut dipukuli." katanya.
"Sebagai contoh, ketika kami membuat janji untuk bertemu lewat media sosial, ketika sudah setuju tempat dan waktu, ketika kami ke sana, mereka tidak muncul."
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) telah menggolongkan mereka yang homoseksual atau transgender sebagai penyakit jiwa.
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Satgas MTF TNI Konga XVIII-O UNIFIL Terima Pembekalan dari UN Counselor
- Presiden Iran Tuding Barat Sebarkan LGBTQ+ untuk Akhiri Generasi Manusia
- Saga Ajak Ratusan Nelayan Makin Peduli pada Kesehatan lewat Penyuluhan
- Lestari Moerdijat Ajak Semua Pihak Dorong Pemenuhan Hak Perempuan di Lingkar HIV
- Waspadai Penularan Hepatitis Akut, KADIN Indonesia Gelar Sosialisasi ke Masyarakat