Pengkhianat Tebal

Oleh Dahlan Iskan

Pengkhianat Tebal
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - MENJADI politisi itu benar-benar harus punya modal ini: tebal muka. Lihatlah yang terjadi dengan anggota senat ini: dimaki-maki sepanjang ruang tunggu bandara.

"Pengkhianat," teriak mereka. "Sepotong tahi," sahut yang lain. Tidak henti-hentinya.

Yang paling lantang justru teriakan suara dua wanita. Rupanya, pun di Amerika, emak-emak juga militan di politik.

Kemarin, anggota Senat itu, Lindsey Graham, mau pulang ke South Carolina. Ia lagi di Bandara Ronald Reagan, Washington DC. Ia lagi duduk di kursi panjang, di ruang tunggu penumpang kelas ekonomi.

Rupanya banyak juga pendukung Trump yang juga mau meninggalkan ibu kota. Setelah mereka demo yang bersejarah itu.

Mereka mengenali siapa yang duduk sendirian itu. Rupanya banyak juga pendukung Trump yang juga akan pulang ke South Carolina.

Baca Juga:

Tentu mereka kenal wajah populer itu. Dapil Graham memang dari negara bagian itu.

Mulailah sebagian penumpang mendatangi tempat duduk Graham. Memaki-makinya.

Rupanya, pun di Amerika, emak-emak juga militan di politik. Yang paling lantang justru teriakan suara dua wanita.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News