Pengrajin Indonesia Jadi Pilihan Pengusaha Australia untuk Olah Kulit Buaya

"Kita juga harus sadar bahwa perusahaan fashion besar tidak hanya memperhatikan hasilnya, namun mereka memperhatikan detail sebagai hasil dari karya seni," jelas Giovanna.
Hanya produk yang menggunakan bahan mentah kulit buaya Australia yang dipasarkan. Tujuannya, agar konsumen bisa mendapatkan pilihan yang berkualitas karena brand asal Eropa juga menggunakan bahan mentah kulit buaya dari Australia.
Namun kelebihan dari produk para pengrajin Indonesia adalah harga jualnya yang jauh lebih murah. Meskipun harganya jauh lebih murah, produk-produk fashion dari Indonesia tetap terjaga kualitasnya. Seberapa murah produk fashion yang dihasilkan pengrajin Indonesia itu? Giovanna enggan menyebutkan.
Namun dari pengamatan detikcom di toko kerajinan fashion kulit buaya di taman buaya itu, untuk tas harganya di kisaran AUD 1500 (sekitar Rp 15 juta), dompet dan ikat pinggang di kisaran AUD 300 (Rp 3 juta).
"Di sini, dengan harga yang lebih murah karena diproduksi di Indonesia, kita bisa mendapatkan produk kulit buaya dengan kualitas tinggi dan indah. Sehingga bisa memberikan pilihan bagi para konsumen," tutur Giovanna.
Kulit buaya dari Australia dikenal dengan kualitasnya yang sangat bagus. Perusahaan-perusahaan fashion ternama dunia seperti Louis Vuitton, Hermes,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas