Pengurus PPP Tandingan Pilih Dukung Prabowo - Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz yang kini dipimpin Humphrey Djemat memilih berseberangan dengan pihak M Romahurmuzy soal dukungan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. PPP kubu Humphrey melalui musyawarah kerja nasional (mukernas) yang digelar sejak Kamis (15/11) memutuskan mendukung Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno.
"Menjatuhkan dukungan politik untuk bersama berjuang dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden republik Indonesia nomor urut 02, yakni pasangan Prabowo Subianto -Sandiaga Uno," ujar Humphrey di Gedung Galeri, Jalan Talang, Jakarta, Jumat (16/11).
Advokat beken itu lantas membeber alasan PPP pimpinannya mendukung Prabowo - Sandi. Menurutnya, kepengurusan PPP hasil muktamar di Jakarta itu ingin Indonesia lebih baik di bidang ekonomi, politik, sosial keumatan dan hukum tanpa diskriminasi.
Selain itu, Humphrey juga meyakini Prabowo mampu mewujudkan kemandirian, kedaulatan dan martabat bangsa Indonesia. "Bersamaan dengan itu diperlukan kepemimpinan nasional yang mampu mengemban amanat sesuai prinsip-prinsip amanah, tablig dan fatanah," katanya.
Oleh sebab itu, Humphrey meminta semua kader PPP di bawah kepemimpinannya bergerak memenangkan Prabowo - Sandi. "Menggunakan semua sumber daya partai mulai dari struktur DPP, DPW, dan DPC, PAC PPP dan kader di akar rumput yang hingga kini masih solid dan terpelihara guna membantu kemenanagan pasangan capres-cawapres nomor 02," pungkasnya.(gwn/JPC)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz yang kini dipimpin Humphrey Djemat memilih berseberangan dengan pihak Romahurmuzy dalam dukungan di Pilpres.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berbeda dengan Sandi Uno, Elite Sebut PPP Masih Fokus Kawal Pemilu
- Konon PPP Tak Pernah Terima Godaan Agar Jangan Mendukung Hak Angket
- Bang Sandi Blak-blakan Ungkap Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket
- Konon Elite PPP Mendukung Hak Angket saat Rapat Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud
- Baru Dilantik jadi Wakil Ketua MPR RI, Amir Uskara Langsung Singgung Hal Ini
- NasDem dan PPP Beda Pendapat Soal Ambang Batas Parlemen Setelah Muncul Putusan MK