Pengusaha Australia Daur Ulang Ban Bekas Jadi Batu Bata

"Jika produknya tidak menggunakan karakteristik alami dari produk tersebut, selalu ada alternatif yang lebih murah."
Tetapi Adrian Fuller yakin dirinya mampu menemukan pasar untuk produk yang akan dibuatnya. Tujuannya pun adalah untuk membantu mengurangi stok ban bekas Australia.
"Ada beberapa kasus di mana orang menyewa lahan besar di seluruh Australia dan mengambil lebih dari satu juta ban, atau 500.000 ban, dan hanya menyimpannya di sana, lalu kemudian meninggalkan lahan yang disewanya," katanya.
Kepala Eksekutif Pengelolaan Sampah Australia, Gayle Sloane mengatakan kesadaran konsumen soal manfaat membeli produk karet daur ulang dapat membantu industri pengelolaan limbah.
"Kami benar-benar melihat ada permintaan yang lebih besar untuk plastik daur ulang sebagai hasil dari kesadaran tentang masalah ini," katanya.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Setelah China memutuskan berhenti menjadi tempat sampah dunia, seorang pelaku industri daur ulang di Gold Coast, Queensland berinvestasi dalam teknologi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- Wali Kota Bandung Temukan Pungli Pengelolaan Sampah Pasar Gedebage
- Farhan Sidak, Lalu Sampaikan Solusi Tumpukan Sampah di Pasar Gedebage
- Evenciio Apartment Milik PPRO Kelola Sampah Secara Mandiri
- Kota Cimahi Darurat Sampah, Pemkot Berencana Buang ke Bogor