Pengusaha Beras Sebut Opsi Lockdown Sangat Menakutkan

Pengusaha Beras Sebut Opsi Lockdown Sangat Menakutkan
Pedagang beras. Foto: Mansyur Suryana/Antara

"Kecuali Bulog yang dikelola BUMN yang pegang mau di-lockdown juga engga masalah. Harus diingat, perhatikan kuli di pasar Cipinang rata-rata dari luar DKI, Serang, dan Karawang," katanya.

Berbeda apabila pemerintah memberlakukan “lockdown”, pengusaha beras di daerah tidak akan mengirimkan berasnya ke Jakarta. Karena mereka khawatir beras tidak akan masuk karena pemberlakuan karantina total.

Selain itu, diksi “lockdown”, menurut Billy terkesan menakutkan bagi masyarakat

"’Lockdown’ kan dikunci total, sopir-sopir truk yang membawa beras takut bila statusnya ‘lockdown’, karena beras tidak akan masuk. Arus logistik jadi terganggu. Dan kalau dengar kata ‘lockdown’, masyarakat jadi takut," katanya.

Menurut dia distribusi beras menjadi sangat penting, karena di pasar induk beras Cipinang, ketersediaan beras hanya cukup untuk 25 hari ke depan.

"Stok beras di pasar induk Cipinang cukup untuk 25 hari," katanya. (antara/jpnn)

Persatuan pengusaha beras ikut ambil suara terkait pilihan karantina wilayah atau lockdown.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News