Perpadi Gelar Rakernas di Solo, Harga Beras Jadi Fokus Utama

Perpadi Gelar Rakernas di Solo, Harga Beras Jadi Fokus Utama
Perpadi pastikan stok beras nasional di lapangan masih banyak. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SOLO - Lebih dari 700 peluruh pelaku usaha beras yang tergabung dalam Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Indonesia menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Hotel Diamond, Solo, pada 23-25 Oktober di Solo, Jawa Tengah. Rapat digelar di tengah gonjang-ganjing harga beras.

Ketua Perpadi DKI Jakarta Nellys Soekidi mengatakan agenda rakernas kali ini membahas revitalisasi penggilingan padi serta stabilisasi harga beras di tengah fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau panjang.

"Sebagai pelaku usaha, kami berencana menyusun langkah bagaimana harga beras stabil serta kemandirian pangan," kata Nellys dalam keterangan pers, Senin (23/10).

Menurut Nellys, Indonesia berpotensi kekurangan beras akibat kemarau panjang. Kementerian Pertanian memprediksi produksi beras defisit 1,2 juta ton karena kemarau panjang yang melanda.

"Bukan hanya Indonesia tapi dunia sedang krisis pangan juga karena fenomena krisis iklim," kata Nellys.

Karena itu, Nellys mengapresiasi langkah cepat pemerintah Jokowi dalam mengamankan pasokan beras di Indonesia dengan mendatangkan komoditi itu dari negara lain. Tujuannya agar harga tak meloncat di pasaran.

"Beberapa waktu lalu harga sempat naik karena enggak ada berasnya. Sekarang harganya turun, berkat kebijakan Jokowi," kata pedagang beras Pasar Induk Cipinang ini.

Menurut laman resmi Pasar Induk Beras Cipinang, harga beras di angka Rp 12.825 per kilogram per 23 Oktober 2023. Harga tersebut turun dibandingkan bulan September yang menyentuh Rp 13.222 per kilogram.

Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Indonesia menggelar rapat kerja nasional di Hotel Diamond, Solo, pada 23-25 Oktober di Solo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News